Pengertian
Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh
seorang lelaki dan seorang perempuan tanpa adanya status yang sah menurut
hukum syarak (bukan pasangan suami isteri). Mengikut
peruntukan hukuman syarak bahawa
orang yang melakukan perzinaan wajib dikenakan hukuman hudud, yaitu
disebat sebanyak 100 kali sebat.
1.
ZINA MUHSAN : Perzinaan yang dilakukan oleh seorang laki-laki ataupun perempuan yang pernah melakukan persetubuhan dengan
halal (sudah kawin).
2.
ZINA BUKAN MUHSAN : Perzinaan yang dilakukan oleh seorang laki-laki ataupun perempuan yang
belum pernah melakukan persetubuhan dengan halal (belum pernah kawin).
Dalil dalam Al-Qur'an tentang Larangan Berzina
èpuÏR#¨9$# ÎT#¨9$#ur (#rà$Î#ô_$$sù ¨@ä. 7Ïnºur $yJåk÷]ÏiB sps($ÏB ;ot$ù#y_ (
wur /ä.õè{ù's? $yJÍkÍ5 ×psùù&u Îû ÈûïÏ «!$# bÎ) ÷LäêZä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# (
ôpkô¶uø9ur $yJåku5#xtã ×pxÿͬ!$sÛ z`ÏiB tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇËÈ ÎT#¨9$# w ßxÅ3Zt wÎ) ºpuÏR#y ÷rr& Zpx.Îô³ãB èpuÏR#¨9$#ur w !$ygßsÅ3Zt wÎ) Ab#y ÷rr& Ô8Îô³ãB 4
tPÌhãmur y7Ï9ºs n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÌÈ
Artinya:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki
yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera,
dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman. Laki-laki
yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan
yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh
laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan
atas orang-orang
yang mukmin.” [QS
An-Nuur : 2 - 3]
wur (#qç/tø)s? #oTÌh9$# ( ¼çm¯RÎ) tb%x. Zpt±Ås»sù uä!$yur WxÎ6y ÇÌËÈ
Artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk.” [ QS
Al-Isra’: 32]
tûïÏ%©!$#ur w cqããôt yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä wur tbqè=çFø)t }§øÿ¨Z9$# ÓÉL©9$# tP§ym ª!$# wÎ) Èd,ysø9$$Î/ wur cqçR÷t 4 `tBur ö@yèøÿt y7Ï9ºs t,ù=t $YB$rOr& ÇÏÑÈ ô#yè»Òã ã&s! Ü>#xyèø9$# tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# ô$é#øsur ¾ÏmÏù $ºR$ygãB ÇÏÒÈ
Artinya:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah
Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang
siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan)
dosa(nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam
azab itu, dalam Keadaan terhina,” [QS
Al-Furqaan : 68 – 69]
$pkr'¯»t ÓÉ<¨Z9$# #sÎ) x8uä!%y` àM»oYÏB÷sßJø9$# y7uZ÷èÎ$t7ã #n?tã br& w Æø.Îô³ç «!$$Î/ $\«øx© wur z`ø%Îô£t wur tûüÏR÷t wur z`ù=çFø)t £`èdy»s9÷rr& wur tûüÏ?ù't 9`»tFôgç6Î/ ¼çmuZÎtIøÿt tû÷üt/ £`ÍkÏ÷r& ÆÎgÎ=ã_ör&ur wur oYÅÁ÷èt Îû 7$râ÷êtB £`ßg÷èÎ$t6sù öÏÿøótGó$#ur £`çlm; ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# Öqàÿxî ×LìÏm§ ÇÊËÈ
Artinya: “Hai
Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan
janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri,
tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta
yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan
mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan
mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha
Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
Hadits tentang Larangan Berzina
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim [107]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”
Masih diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu Dawud [4690]).
Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [103]).
No comments:
Post a Comment